BACA & TERJEMAHKAN !
و يذكر أن أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضي الله عنه (رفع إليه سارق
استحق القطع، فأمر بقطع يده فقال: مهلا يا أمير المؤمنين، فإنما سرقت بقدر الله
فقال عمر: و نحن إنما نقطع بقدر الله).
|
USAHAKAN untuk membaca tulisan tanpa harokat terlebih
dahulu sesuai kemampuan. Setelah itu baru melihat KUNCI JAWABAN.
KUNCI JAWABAN
وَ يُذْكَرُ أَنَّ أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ (رُفِعَ إِلَيْهِ سَارِقٌ اِسْتَحَقَّ الْقَطْعَ، فَأَمَرَ بِقَطْعِ
يَدِهِ فَقَالَ: مَهْلًا يَا أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ، فَإِنَّمَا سَرَقْتُ بِقَدَرِ
اللهِ فَقَالَ عُمَرُ: وَ نَحْنُ إِنَّمَا نَقْطَعُ بِقَدَرِ اللهِ).
|
Diceritakan
bahwa Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu dihadapkan kepadanya
seorang pencuri yang berhak untuk dipotong tangannya. Beliaupun memerintahkan
untuk memotong tangan pencuri itu. Kemudian pencuri itu pun berkata: “Sabar
wahai Amirul Mukminin. Sesungguhnya aku mencuri karena takdir Allah”. Umar pun menjawab: “Kita pun memotong
tangan karena takdir Allah”.
CATATAN:
Kita tidak boleh beralasan dengan takdir atas perbuatan maksiat yang
kita perbuat.
|
Dikutip dari kitab
“نبذة في العقيدة” karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah,
hal. 58.
|
PENYUSUN & PENERJEMAH
MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE
-----oOo-----
SARANA LATIHAN BACA ARAB
GUNDUL BISA DIDAPAT DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar