Senin, 12 Mei 2014

PERTANYAAN ANDA (5)



APA BEDANYA لكِنْ (LAAKIN) DENGAN لكِنَّ (LAAKINNA) ?

Pertanyaan:
“Ustadz, apa bedanya لكِنْdan لكِنَّ ? Lalu, bagaimana cara membedakan لكِنْdan لكِنَّ jika tertulis tanpa harokat? Bagaimana cara kita menentukan harokatnya?

Jawaban:


Bagi kawan-kawan yang sudah belajar ilmu Nahwu tingkat dasar, tentu kenal dengan dua huruf ini. Huruf لكِنْ adalah termasuk HURUF ‘ATHOF (HURUF PENGHUBUNG) sedangkan huruf لكِنَّ termasuk saudari-saudarinya INNA. 

Ketika di tingkat dasar, pembahasannya memang tidak diberikan terinci. Biasanya cuma diberi contoh. Seperti misalnya contoh berikut:

مَا جَاءَ زَيْدٌ لكِنْ أَخُوهُ
“Zaid tidak datang, namun saudaranya (yang datang)”

هُوَ غَنِيٌّ لكِنَّ بَيْتَهُ  صغيرٌ
“Dia kaya, namun rumahnya kecil”

Kedua huruf ini akan mudah kita kenali jika diberi harokat lengkap. Namun, bagaimana kita membedakannya jika kedua huruf ini tanpa harokat? Mana yang huruf ‘athof dan mana yang termasuk saudarinya inna?

Insya Allah akan saya bahas dalam tulisan ini. Namun, karena tulisan ini saya tujukan untuk pelajar pemula, maka saya berusaha untuk menyampaikannya dengan bahasa yang mudah difahami oleh para pelajar pemula. Adapun bagi Antum yang ingin mendapatkan pembahasan yang lebih mendetail lagi, silakan buka-buka sendiri kitab-kitab Nahwu tingkat lanjutan yang berbahasa Arab.

>>> Huruf Istidrok

Kedua huruf ini dikenal dengan istilah huruf istidrok اِسْتِدْرَاكٌ (Membetulkan/Mengoreksi). Maksudnya huruf ini berfungsi untuk mengoreksi sangkaan yang mungkin ditimbulkan oleh kalimat sebelumnya. Misalnya begini.

Misalnya dikatakan “هُوَ غَنِيٌّ” (Dia kaya). Maka umumnya orang akan menyangka bahwa rumahnya besar. Namun sangkaan ini dikoreksi oleh kalimat setelahnya dengan menggunakan kedua huruf “لكِنَّ”. Sehingga kalimatnya menjadi:

هُوَ غَنِيٌّ لكِنَّ بَيْتَهُ  صغيرٌ
“Dia kaya, namun rumahnya kecil”


Dari sini kita bisa lihat bahwa huruf لكن ini terletak diantara dua hal yang saling bertentangan. Dan dalam penerjemahan, biasanya diartikan dengan “NAMUN/TETAPI”.

>>> لكِنَّ Saudarinya INNA

Huruf لكِنَّ menjadi saudarinya INNA karena berfungsi sama dengan INNA, yaitu MENASHOBKAN mubtada dan MEROFA’KAN khobar. Jadi huruf ini masuk kepada JUMLAH ISMIYYAH yang tersusun dari MUBTADA & KHOBAR. Kemudian huruf ini mengubah I’robnya, yang tadinya MARFU’-MARFU’ menjadi MANSHUB-MARFU’.

Contoh:
حَضَرَ الطُّلَّابُ لكِنَّ زَيْدًا غَائِبٌ
“Para siswa hadir, namun Zaid tidak hadir”

Nah, jadi ciri dari huruf ini ialah, setelahnya adalah JUMLAH ISMIYYAH yang I’robnya MANSHUB-MARFU’. Lihat contoh di atas. 

Namun, huruf ini boleh diringankan cara membacanya, yaitu dengan membuang satu huruf NUN-nya. Sehingga penulisannya sama dengan HURUF ‘ATHOF لكِنْ. Di saat seperti ini, huruf ini jadi tidak berfungsi. Dia tidak lagi menashobkan mubtada dan khobar.

Contoh:

حَضَرَ الطُّلَّابُ لكِنْ زَيْدٌ غَائِبٌ
“Para siswa hadir, namun Zaid tidak hadir”


Jadi, cara mudah untuk mengenal huruf ini ialah dengan melihat keadaan didepannya. Jika berupa jumlah ismiyyah yang MANSHUB-MARFU’, maka dia diberi harokat لكِنَّ. Namun, jika berupa jumlah ismiyyah yang MARFU’-MARFU’, maka dia diberi harokat لكِنْ

Lalu, bagaimana membedakannya dengan huruf ‘athof?


>>> لكِنْ Huruf ‘Athof

Huruf لكِنْ jika ingin menjadi huruf ‘athof, maka harus terpenuhi 3 syarat:

(1). ‘ATHOFnya berupa MUFROD (BUKAN KALIMAT).
(2). Tidak didahului oleh huruf WAWU (ولكِن).
(3). Harus didahului oleh kalimat NEGATIF (NAFI/NAHI), misalnya dengan “TIDAK” atau “JANGAN”.

Contoh:
مَا قَرَأْتُ جَرِيْدَةً لكِنْ مَجَلَّةً
“Aku tidak membaca koran, namun majalah”

لَا تَضْرِبْ قِطًّا لكِنْ كَلْبًا
“Jangan pukul kucing, namun anjing!”

Nah, jika tidak terpenuhi tiga syarat ini, maka kita masukkan saja dia kedalam kelompok saudarinya INNA yang diringankan bacaannya. 

Contoh:
لم آكُلْ طَعَامًا وَ لَكِنْ شَرِبْتُ مَاءً
“Aku belum makan makanan, namun aku sudah minum air”

Atau,
عُثْمَانُ مُجْتَهِدٌ لكِنْ أَخُوهُ كَسْلَانُ
“Utsman bersungguh-sungguh, namun saudaranya malas”

>>> Jika Tertulis Tanpa Harokat

Lalu, bagaimana seandainya kedua huruf ini tertulis tanpa harokat? Kapan kita baca LAAKIN لَكِنْ dan kapan kita baca LAKINNA لَكِنَّ?

Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menentukan harokat lengkap  huruf لكن dengan langkah-langkah berikut:

(1). Jika memenuhi syarat menjadi huruf ‘athof, maka kita baca LAAKIN لَكِنْ.
(2). Jikat tidak memenuhi syarat, kita lihat depannya. Jika berupa jumlah ismiyyah yang MANSHUB-MARFU’, maka kita baca LAAKINNA لَكِنَّ.
(3). Namun, jika di depannya adalah jumlah ismiyyah yang MARFU’-MARFU’ (mubtada-khobar) atau JUMLAH FI’LIYYAH, maka  kita baca LAAKIN لَكِنْ.


Demikian saja. Semoga bermanfaat. 

Untuk tambahan penjelasan, bisa dibaca di SINI dan di SINI.

Wallahu a’lam.


Bogor, Senin siang 12 Rajab 1435H/12 Mei 2014

Muhammad Mujianto al-Batawie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar